• (0251)8575777
  • 081770998889
  • (0251) 7556 777
  • 0817 7099 8889
  • Jalan Raya Tajur No.168, Muarasari, Bogor Selatan, Kota Bogor 16137
  • bsh@rsbsh.com

HIPERTENSI : APA SAJA YANG PERLU DIKETAHUI

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis di mana tekanan darah terhadap dinding arteri secara konsisten lebih tinggi dari normal. Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Di Indonesia, hipertensi menjadi salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas. Lalu apa saja penyebab, gejala, dan cara pencegahan hipertensi? Simak penjelasannya berikut.

Apa Itu Tekanan Darah?

Tekanan darah diukur dalam dua angka:

  1. Tekanan sistolik: Tekanan darah ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
  2. Tekanan diastolik: Tekanan darah ketika jantung beristirahat di antara detak.

Tekanan darah normal berada di bawah 120/80 mmHg. Hipertensi didiagnosis jika tekanan darah secara konsisten berada di atas 130/80 mmHg.

Penyebab Hipertensi

Hipertensi dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya:

  1. Hipertensi Primer (Esensial):
    • Tidak memiliki penyebab yang jelas.
    • Biasanya berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.
  2. Hipertensi Sekunder:
    • Disebabkan oleh kondisi medis lain seperti penyakit ginjal, gangguan tiroid, atau penggunaan obat tertentu seperti kontrasepsi hormonal.

Faktor risiko hipertensi meliputi:

  • Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Gaya hidup tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi garam, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok.
  • Obesitas: Berat badan berlebih meningkatkan kerja jantung.
  • Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan hipertensi.

Gejala Hipertensi

Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” karena tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Namun, pada tekanan darah yang sangat tinggi, beberapa gejala dapat muncul:

  • Sakit kepala berat.
  • Pusing atau sensasi melayang.
  • Nyeri dada.
  • Kesulitan bernapas.
  • Penglihatan buram.
  • Mimisan.

Gejala ini memerlukan penanganan medis segera karena dapat menjadi tanda komplikasi serius.

Komplikasi Akibat Hipertensi

Jika tidak diobati, hipertensi dapat menyebabkan:

  • Penyakit jantung koroner: Penyempitan pembuluh darah arteri yang memasok darah ke jantung.
  • Gagal jantung: Ketidakmampuan jantung memompa darah secara efektif.
  • Stroke: Akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah di otak.
  • Kerusakan ginjal: Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal.
  • Gangguan penglihatan: Kerusakan pada pembuluh darah retina.

Diagnosis Hipertensi

Hipertensi biasanya didiagnosis melalui pengukuran tekanan darah berulang menggunakan alat tensimeter. Dokter juga dapat melakukan tes tambahan seperti:

  • Tes darah untuk memeriksa fungsi ginjal dan kadar kolesterol.
  • Elektrokardiogram (EKG) untuk mengevaluasi fungsi jantung.
  • Pemeriksaan urine untuk mendeteksi adanya protein atau darah.

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi melibatkan perubahan gaya hidup dan, jika diperlukan, penggunaan obat-obatan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Perubahan Gaya Hidup:
    • Kurangi konsumsi garam hingga kurang dari 5 gram per hari.
    • Konsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, dan biji-bijian.
    • Hindari alkohol dan berhenti merokok.
    • Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari.
    • Kelola stres dengan teknik relaksasi atau meditasi.
  2. Obat-obatan:
    • Diuretik untuk mengurangi cairan berlebih dalam tubuh.
    • Penghambat ACE atau ARB untuk melebarkan pembuluh darah.
    • Beta-blocker untuk menurunkan detak jantung.
    • Calcium channel blocker untuk mengendurkan otot pembuluh darah.

Pencegahan Hipertensi

Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah hipertensi:

  • Jaga berat badan ideal.
  • Periksa tekanan darah secara rutin, terutama jika memiliki riwayat keluarga hipertensi.
  • Batasi asupan garam dan makanan olahan.
  • Tetap aktif secara fisik.
  • Konsumsi makanan kaya kalium seperti pisang, kentang, dan bayam.

Kesimpulan

Hipertensi adalah kondisi medis yang umum namun serius. Dengan mengenali faktor risiko, gejala, dan langkah pencegahannya, masyarakat dapat mengurangi dampak negatif hipertensi pada kesehatan. Pengelolaan tekanan darah yang baik memerlukan komitmen terhadap gaya hidup sehat dan, jika perlu, pengobatan medis. Dengan demikian, kualitas hidup dapat meningkat dan risiko komplikasi serius dapat diminimalkan.

Cegah hipertensi sekarang dan segera konsultasikan keluhan anda kepada Dokter Spesialis Rumah Sakit BSH agar segera ditangani dan tidak menjadi lebih parah. Informasi & pendaftaran dapat menghubungi Telp 0251-7556777 atau melalui nomor Whatsapp 081770998889

 

 

calendar

Buat
Janji

icon stethoscope

Temukan Dokter

icon talking

Hubungi Kami

icon calendar

Buat
Janji

icon stethoscope

Temukan Dokter

icon talking

Hubungi Kami